Pendidikan dan Budaya

Penari Ronggeng Gunung Banjiri Lapang Cikalong

Jum'at, 31 Oktober 2014 08:35 WIB Redaksi 630
Penari Ronggeng Gunung Banjiri Lapang Cikalong

Sidamulih - Pemerintah Kabupaten Pangandaran khususnya Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga yang memfasilitasinya menggelar kesenian tradisional khas Pangandaran yang berjudul 1000 penari ronggeng gunung dengan moto melalui momentum Milangkala II kita lestarikan seni ronggeng Gunung asli dari Kabupaten Pangandaran,dalam acara ini tidak hanya menampilkan penari dewasa melainkan anak-anak yang mulai duduk dibangku Sekolah Dasar sebagai generasi penerusnya,dilaksanakan di lapang Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih.Kamis,(30/10/2014).
Penjabat Bupati Pangandaran H Endjang Naffandy dalam sambutannya menyampaikan sangat berapresiasi sekali dengan pagelaran ini karena begitu bagus untuk merefalitasi seni,juga sebagai upaya mengembangkan seni budaya buhun.
"Kesenian khas Kabupaten Pangandaran pernah ada yang mengkomplain kalau seni ronggeng gunung bukan khas Pangandaran ternyata ronggeng gunung berdasarkan historisnya merupakan asli khas kesenian tradisional dari Pangandaran,"ungkapnya.
Menurutnya berkaitan dengan cita-cita Pangandaran dengan Pariwisata yang mendunia dan diantaranya kesenian Budaya,dirinya mengajak warga masyarakat bersama-sama mengembangkan kesenian buhun ini .
"Mari kita kembangkan agar wisatawan bisa mengetahuinya dan tinggal mengonsep cita-cita masyarakat bisa terwujud,dengan kegiatan ini kedepannya bisa ditingkatkan dan terwujud semua harapan masyarakat,"tutur Endjang.
Plt Kepala Didikbudpora H Nana Ruhaena melalui Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga dr Erik mengatakan kegiatan kolosal 1000 penyanyi ronggeng gunung tujuannya untuk memberikan pada masyarakat bahwa ronggeng ini difestivalkan dari berbagai kalangan mulai siswa SD sampai usia lanjut.
"Kegiatan ini untuk membuktikan semua kalangan supaya bisa menari ronggeng gunung yang diturunkan oleh nenek moyang dahulu sampai anak-anak sekarang dan sudah merupakan tradisi Pangandaran,"katanya
Menurutnya pagelaran ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat berupa kelestraian ronggeng gunung sehingga program Disdikbudpora lebih mengena langsung terhadap masyarakat pangandaran.
"Harapannya agar masyarakat untuk lebih mencintai nilai-nilai luhur,kita harus menjaga pengaruh budaya yang kurang positif dari luar dan dari mulai anak-anak untuk lebih mencintai nilai luhurnya,"tutur Erik.
Panitia penyelenggara Drs Kusnaya menambahkan kegiatan ini melibatkan semua elemen masyarakat yang ada di Desa Cikalong,kesenian ronggeng gunung ini sudah kaderisasi dari awal menjadi budaya tradisional dan tidak ada paksaan dari manapun juga.

"Di daerah ini ronggeng gunung sudah tumbuh dari hati nurani,ini seni interaktif jadi bisa menular bagi yang mengkhayati karena gerakannya riang,"katanya.
Masih dikatakan Kusnaya bahwa perhatian pemerintah waktu itu belum cukup setelah reformasi ada kebudayaannya di Pemerintah.
"Alhamdulilah dengan adanya perhatian Pemerintah setelah Kabupaten Pangandaran terbentuk dan Disdikbudpora ada, mereka menghargai seni tradisional,"ungkapnya.
Pemerintah kedepan harus membuka agenda kedepan agar seni ini bisa dicintai,dirinya sangat bangga di Pangandaran semua pejabat juga sudah menyukai seni ronggeng seperti ini.
"Kami siap mengagendakan setiap bulan menampilkan kesenian ini asalkan difasilitasi Pemerintah seperti sekarang,ini awal kebangkitan ronggeng gunung dan kami yakin kedepan akan berkembang dengan baik,"tambah Kusnaya.



Scroll to Top