Unilever mengembangkan Program Pengembangan Petani Gula Kelapa (Coconut Sugar Farmer Development Program) di kawasan Pangandaran, sebagai komitmennya dalam menerapkan prinsip sustainability atau keberlanjutan dalam tiap aktifitas bisnisnya.

Pada 21 November 2012 lalu, Unilever Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Gula Kelapa Parahyangan (AGKP), menginisiasi sebuah kegiatan, yaitu "Kick Off Program Pemupukan Pohon Kelapa,".
Dalam keterangan pers-nya, di Jakarta, Kami, 6 Desember 2012, dijelaskan, program ini adalah pemupukan dan peremajaan pohon kelapa serta pemberdayaan penderes nira kelapa, guna melestarikan kelapa dan meningkatkan produktivitas nira kelapa di daerah tersebut.

Data dari Kementerian Pertanian, Direktorat Jendral Perkebunan menunjukkan bahwa untuk Kabupaten Ciamis dan Garut, kawasan ini memiliki sekitar 13 juta pohon kelapa, akan tetapi dari jumlah tersebut hanya sekitar 15%-nya saja yang produktif menghasilkan nira. Sedangkan berdasarkan hasil survey terdahulu yang dilakukan oleh Unilever Indonesia, lebih dari 90% pohon-pohon kelapa di kawasan Pangandaran ini tidak pernah mendapatkan pupuk, sehingga produktivitasnya hanya mengandalkan kesuburan tanah saja.

Sebagai langkah kedepan Unilever Indonesia menargetkan untuk dapat melakukan pemupukan terhadap 200.000 pohon kelapa di kawasan Pangandaran dengan melibatkan 5.000 petani kelapa untuk memiliki kesadaran melakukan pemupukan terhadap pohon kelapa, serta mengembangkan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani, sehingga petani mampu memproduksi pupuk bagi kebutuhan mereka sendiri.

SUMBER:infobanknews.com//http://www.mypangandaran.com