SITURAJA, (PB).-
Mengisi momentum sakral 12-12-12 Padepokan Seni Sunda Mekar Situraja menggelar ritual buhun "Miangkeun Binih Pare", yaitu sebuah simbol dimulainya memasuki musim tanam padi oleh para petani. Dalam acara itu dipentaskan juga berbagai rentetan ritual seperti guar tumpeng dan ngeyong binih oleh para seniman dan budayawan Situraja.
Menurut Panitia, Iwan Gunawan, S.Sn, acara tersebut merupakan pengenalan kembali sejarah metode menanam padi di zaman dulu, sehingga masyarakat sekarang bisa mengambil hikmah dan esensinya.
"Nilai filosofis yang terkandung dari acara ini begitu tinggi, di mana orang tua kita dulu bagaimana menanam padi sebagai kebutuhan pokok dengan cara yang sederhana, namun padi dulu bisa tumbuh dengan steril karena tidak menggunakan pupuk-pupuk modern yang justru bisa berdampak yang tidak bagus bagi kita," terangnya.
Metode yang disampaikan, dalam acara itu, sambung Iwan, adalah mengajak para petani untuk menanam padi tanpa pupuk non-organik.
"Dulu petani hanya menggunakan pupuk kandang atau daun-daunan," imbuhnya.
Dalam acara itu juga disampaikan bagaimana kita memperlakukan padi yang sudah menjadi nasi. Menurut Iwan, nasi yang berasal dari padi itu, harus benar-benar dihargai, jangan sampai terbuang sebiji pun.
"Nilainya kita harus benar-benar menjaga sesuatu yang berharga, jangan sampai sesuatu yang berharga disia-siakan, seperti yang tejadi pada zaman sekarang," ungkapnya.
Digelarnya acara tersebut, menurut tokoh budaya Situraja lainnya, Niko Asmara Sukarso, merupakan momentum mengisi sakralitas 12-12-12, sehingga bertepatan dengan itu ada sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat untuk dijadikan titik awal suatu agenda.
"Kita lebih memilih mengadakan ritual dengan tema miangkeun binih pare, karena kita sadar bahwa petani adalah sosok penting dalam kehidupan," ujarnya.
Dalam pelaksanaanya, kata Niko, para seniman dan budayawan mengemas dalam rangkaian acara budaya, dan ritual itu memang sering dilakukan oleh karuhun kita tempo dulu.
"Semua hasil diskusi, dan momen ini juga memang bertepatan dengan tanggal yang bagus, awal yang bagus akan menghasilkan pekerjaan yang bagus," ungkapnya.
Dalam Acara itu hadir jajaran Batalyon Infantri (Yonif) 301 Prabu Kian Santang (PKS) yang memberikan ribuan bibit pohon untuk ditanam oleh petani.
SUMBER:http://www.kabar-priangan.com/news/detail/7341