Ragam

Cerita Asal Muasalnya Lahir Kab.Pangandaran

Minggu, 30 Desember 2012 09:24 WIB Redaksi 533
Cerita Asal Muasalnya Lahir Kab.Pangandaran

Minggu, (09/12/2012) tepatnya pukul 20.00 WIB, wartawan koran mingguan Harapan Rakyat (HR) Syamsul Maarif yang akrab dipanggil Sulenk Abdi Sagara, mendapatkan tugas dari redaksi untuk mewawancarai salah seorang tokoh presidium pemekaran Kabupaten Pangandaran H. Iyos Rosbi yang merupakan Bendahara Umum.

Setibanya di kediaman H. Iyos Rosbi, HR mengetuk pintu dan menekan bel yang keberadaanya tepat tersimpan di kusen jendela depan ruang tamu rumahnya, dan tidak lama sosok tokoh yang dimaksud H. Iyos Rosbi membukakan pintu dan mempersilahkan untuk masuk sembari mempersilahkan duduk di kursi sofa. "Mari masuk, silahkan duduk," katanya sambil tersenyum ramah kepada HR. Tidak lama H. Iyos Rosbi memulai membuka pembicaraan dengan nada santai dan penuh keakraban, "Jadi kita mulai dari mana untuk mengawalinya".

Hasil Wawancara Bersama H. Iyos Rosbi

HR : Kita ingin tahu pengalaman anda selama dalam upaya mengantarkan Pangandaran menjadi DOB, bisakah anda ceritakan?.

H. Iyos Rosbi : Mungkin sudah maklum adanya, bahwa keberadaan Presidium tidak terpisahkan dengan beberapa nama tokoh Pangandaran. Diantaranya H. Supratman, B.Sc, H. Adang Hadari, H. Iyos Rosbi saya sendiri. Diawali dari pertemuan kelompok kecil dengan nama Panatia Persiapan Pemekaran Kabupaten Pangandaran yang pada waktu itu disepakati di Hotel Mustika Ratu dan dilanjutkan dengan pertemuan di Desa Pananjung, waktu itu mewacanakan empat belas kecamatan karena Banjarsari, Pamarican, Purwadadi, dan Lakbok masih sama-sama satu perjuangan, dan seterusnya melaksanakan pertemuan-pertemuan. Mulailah menjaring aspirasi masyarakat dari tingkat bawah, diantaranya mengumpulkan kesepakatan BPD di sepuluh kecamatan, dan setelahnya itu berjalan dibentuklah Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten Pangandaran waktu itu berganti nama menjadi Presidium, tetapi pada waktu itu empat kecamatan mengundurkan diri dengan misi akan membuat Pemerintahan Kota (seperti Kota Banjar), akhirnya yang sepuluh kecamatan tetap dilanjut untuk memperjuangkan bagaimana proses dan mekanismenya terus kita tempuh.

Singkat cerita terjadilah suatu kesepahaman antara beberapa tokoh di sepuluh kecamatan, bahwa harus kerja ekstra untuk mengantarkan aspirasi masyarakat terutama kita meningkatkan pelayanan masyarakat, yang sifatnya administrasi legal formal. Kita terdorong pada waktu itu menganalisa jikalau Ibu Kota Kabupaten Ciamis dekat mungkin kesejahteraan masyarakat akan baik dan infrastruktur yang ada pasti akan maju pesat. Maka semua yang telah terangkum di tubuh Presidium telah seirama mengutamakan kepentingan publik, dan kepentingan pribadinya harap ditinggalkan dulu.

HR : Anda seorang pengusaha, bagaimana anda mengatur kegiatan usaha anda dan secara bersamaan anda juga mengupayakan Pangandaran untuk jadi DOB?.

H. Iyos Rosbi : Antara perjuangan dan profesi saya sebagai pengusaha tidak terganggu. Karena saya sudah ada generasi penerus untuk bidang usaha, putra saya yang mengatur usaha baik perhotelan, perdagangan dan peternakan sudah saya bagi masing-masing, sehinga perjuangan saya sama sekali tidak terganggu, dan berjalan mulus keduanya, antara perjuangan dan usaha.

HR : Apa suka dan duka anda dalam perjalanan men-DOB-kan Pangandaran? Sukanya bagaimana? Dukanya bagaimana?.

H. Iyos Rosbi : Kalau bicara perjuangan pasti mengalami suka duka, karena namanya juga perjuangan yang barang tentu memerlukan energi ekstra, baik pemikiran, tenaga, materi dan benturan kepentingan politik, tapi semuanya dijalani dengan rasa ikhlas dan yakin kepada Allah SWT, maka rintangan apa pun terasa nikmat dan selalu ada solusinya.

Perjuangan pada waktu itu tidak serta merta mulus sesuai dengan yang diharapkan, bahkan rasa cemas, tanda tanya mungkin dan tidak mungkin jadi mekar selalu ada, namun atas dorongan berbagai pihak akhirnya dapat mengatasi kecemasan itu.

Yang menjadi pertimbangan waktu itu kan kita mengukur kekuatan, baik materi, kalau akan ada acara ya demi kelancaran saya bertiga H. Supratman, H. Adang dan saya selalu berkoordinasi. Keluh kesah bertiga yang merasakan waktu itu.

Dulu untuk agenda acara Presidium penggalangan dana terasa sulit, tapi kesininya kita justru terasa ringan, karena berbagai pihak mau berperan aktif memberikan bantuan secara finansial.

HR : Apa yang akan anda lakukan setelah DOB Pangandaran berhasil. Apakah akan terjun aktif ke dunia politik, dan kira-kira di partai mana anda akan berkiprah?, atau mungkin anda akan konsen di dunia usaha, dan mungkin ada usaha lain yang akan anda garap?.

H. Iyos Rosbi : Kalau saya dihadapkan kepada dua pilihan diatas tadi saya pilih walau pun kecil dan sekecil apa pun saya tetap menekuni dunia usaha. Untuk birokrasi, politik, dan yang lainnya kedepan Kabupaten Pangandaran ini saya mengharapkan dari kalangan muda. Jadi ini merupakan kesempatan anak muda untuk mengisi Kabupaten Pangandaran, saya hanya mengantarkan saja. Usia saya sekarang 75 tahun. Masa istirahat, menikmati sisa usia dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

HR : Bisa anda ceritakan awal kebersamaan anda dengan H. Adang Hadari (Sandaan) dan H. Supratman, B.Sc dalam memperjuangkan DOB Pangandaran? Awalnya dari mana, atau bagaimana?.

H. Iyos Rosbi : Kalau hemat saya, karena mungkin satu profesi sama-sama pengusaha jadi keluhan kesahnya sama, yaitu ingin mensejahterakan masyarakat dan ingin supaya pelayanan publik lancar, dan pola pikir pada waktu itu yang kita soroti di bidang infrastruktur, jadilah sebuah kesepakatan bersama untuk dapat menciptakan yang kita wacanakan. Karena semuanya berawal dari andai-andai, seandainya saja ini seperti ini, itu seperti itu, mungkin akan jadi seperti ini.

HR : Apa yang anda impikan untuk DOB Pangandaran kedepan ?

H. Iyos Rosbi : Impian saya kedepan hanya ingin yang memimpin Kabupaten Pangandaran mampu menciptakan hal yang diinginkan oleh masyarakat, perjuangan ini bukan main-main, jadi jangan sampai setelahnya menjalani perjuangan yang sangat panjang dan lelah, malah nantinya yang memegang kekuasaan tidak amanah, saya tidak ingin seperti itu. Kedepankanlah kesejahteraan masyarakat, utamakanlah aspirasi masyarakat, supaya pemerintahan berjalan normal dan sehat.

HR : Menurut anda tipe kepemimpinan Kab. Pangandaran harus politisi atau pengusaha? contohnya Jokowi yang sekarang Gubernur DKI Jakarta?.

H. Iyos Rosbi : Saya berharap untuk yang memimpin Kabupaten Pangandaran kedepan siapa pun orangnya, dari golongan mana pun, rupanya harus dari dua unsur latarbelakang yaitu dari pengusaha dan birokrasi, supaya semuanya sinkron dan mempunyai pengalaman yang berbeda tapi dirangkum menjadi satu pemikiran, sehingga Kabupaten Pangandaran akan lebih pesat baik sistem birokrasinya, dan bidang kesejahtraan masyarakatnya ekonominya baik.

SUMBER:http://www.harapanrakyat.com



Scroll to Top