Ragam

Kisah Nabi Musa as

Senin, 15 Juni 2015 19:19 WIB Redaksi 618
Kisah Nabi Musa as

TAFSIR Al-Misbah kali ini membahas Surah Thaha ayat 9-24. Surah ini berisi firman Allah SWT kepada Nabi Musa AS tentang kebangkitan dan manusia akan mendapat balasan sesuai amal ibadah mereka.

Ayat 9 dan 10 menyebutkan kisah Nabi Musa AS ketika melihat cahaya yang diturunkan Allah untuknya. Pada ayat 11 dijelaskan Nabi Musa mendatangi cahaya api itu dan dia dipanggil, "Wahai Musa."

Pada ayat 12 disebutkan, "Sungguh Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Thuwa."

Kedua ayat tersebut memperlihatkan bahwa Allah sedang menunjukkan kepada Nabi Musa AS siapakah Tuhannya.

Ayat 13 dan 14 menjelaskan bahwa Allah telah memilih Nabi Musa untuk menjadi utusan-Nya dalam menyampaikan wahyu-wahyu. Selain itu, ada perintah Allah untuk Nabi Musa beserta umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah dan melaksanakan perintah salat.

Perintah salat agar Nabi Musa beserta umatnya dapat selalu mengingat Allah.

Pada ayat 15, Allah bersabda kepada Nabi Musa AS, "Sungguh, hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas dengan apa yang telah diusahakan."

Lalu, Allah melanjutkan dengan ayat 16, "Maka janganlah engkau dipalingkan dari (kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa."

Ayat 17-23 berisi penjelasan tentang dua macam mukjizat Nabi Musa. Ayat 17 yang berbunyi, "Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa?" Lalu Nabi Musa menjawab pada ayat 18, "Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain."

Pada ayat 19, Allah pun memerintah Nabi Musa, "Lemparkanlah ia, wahai Musa!"

Pada ayat 20, Nabi Musa pun melempar tongkat itu. Dan, tongkat itu pun berubah menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.

Ayat 21, Allah berfirman, "Peganglah ia dan jangan takut. Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula."

Pada ayat 22, Allah pun bersabda, "Dan, kepitlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih (bercahaya) tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain."

Pada ayat 23, disebutkan bahwa Allah akan memperlihatkan kepada umatnya tanda-tanda kebesaran-Nya.

Ayat terakhir (24), Allah memerintahkan Nabi Musa mengingatkan Firaun yang sangat kejam dan tidak mau mengakui Allah sebagai tuhannya.

Firaun justru menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan dan karena sikapnya itulah ia disiksa dengan sangat berat oleh Allah SWT. MI)



Scroll to Top