Berita Pangandaran

Perdana Mentri Israel Ariel Saron selama 8 th tersiksa seperti mati padahal hidup

Rabu, 30 Juli 2014 01:57 WIB Redaksi 568
Perdana Mentri Israel Ariel Saron selama 8 th tersiksa seperti mati padahal hidup

Ini Azab Dunia Bagi Mereka yang Menindas Umat Islam, nauzubillah min zalik~

ARIEL SARON perdana mentri zionis israel "tubuhnya mati tapi masih hidup dan merasakan sakit layaknya sakaratul maut selama delapan tahun koma"

"Saya bersumpah, akan saya bakar setiap anak yang dilahirkan di daerah ini. Perempuan dan anak-anak Palestina lebih berbahaya dibandingkan para pria dewasa, sebab keberadaan anak-anak Palestina menunjukkan bahwa ...generasi itu akan berlanjut. ... Saya bersumpah, jika saya sebagai seorang Israel bertemu dengan seorang Palestina, maka saya akan bakar dia. Dan saya akan membuatnya menderita sebelum membunuhnya." [Ariel Sharon, 1956].

Itu kutipan dari perkataan aril saron...sungguh terlaknat ini manusia,
alhamdulillah-nya Alloh swt memperlihatkan adzabnya pada manusia ini.

Pada malam hari Sharon terkena stroke, seorang kru televisi Israel berhasil menangkap gambarnya yang sedang berada di belakang sebuah mobil ambulan, terbaring setengah duduk dalam keadaan sadar. Itulah gambar terakhir dari Sharon yang dimiliki media. Sebab setelah itu, keluarga Sharon sengaja menutup pintu rapat-rapat, atas informasi kondisi salah satu tokoh kontroversial dalam sejarah Zionis Israel itu.

Dua hari setelah Sharon, yang akrab dipanggil Arik, terkena stroke berat sehingga otaknya dibanjiri darah, berbagai media internasional mengabarkan bahwa ia sudah mati, "ya" Mati.

Hal itu wajar saja, karena setelah dinyatakan stabil pada 5 Januari 2006 oleh tim dokter di Rumah Sakit Haddasah, keesokan harinya Sharon dimasukkan lagi ke ruang operasi. Bahkan wakilnya, Ehud Olmert, pada saat itu telah ditunjuk sebagai pejabat sementara perdana menteri menggantikan tugas yang diemban Sharon.

Pada hari keenam, dokter berupaya membangunkannya dari keadaan tidak sadar, dengan cara mengurangi dosis obat anastesi. Ia pun kemudian bisa bernapas sendiri dengan bantuan respirator dan sedikit memberikan respon terhadap stimulus rasa sakit di lengan dan kakinya.

Tetapi, Sharon yang sudah berpindah rumah sakit tidak juga bangun, meskipun keluarga sudah memperdengarkan alunan musik klasik karya komposer Mozart kesukaannya -seperti yang disarankan oleh dokter. Ia tidak pernah membuka matanya, meskipun hasil tes CT scan menunjukkan otaknya tidak lagi mengeluarkan darah.

Hari berganti pekan, pekan berganti bulan. Sharon tidak lagi dikabarkan menderita pendarahan pada otaknya. Hanya saja, berbagai infeksi menyerang organ-organ tubuhnya yang lain secara bergantian.

Dari otak, infeksi pindah ke paru-paru, ke ginjal, ke dalam darah, begitu seterusnya. Jantungnya yang diketahui bocor sejak sebelum koma, ikut memperburuk keadaan. Secara medis, Sharon sudah dinyatakan tidak mampu lagi bertahan hidup.

Anehnya, deteksi alat-alat medis yang menempel di tubuh Sharon masih mendeteksi degub jantung tukang jagal Sabra dan Shatila itu.

Pemerintah Israel sendiri malu untuk merilis dan mengungkap kondisi sebenarnya yang dialami Sharon, yang saat itu masih dirawat di Sheba Medical Center, Tel Aviv, Israel.

bahkan sebuah stasiun radio Israel, melaporkan Ariel Sharon yang berumur 85 tahun itu kondisi tubuhnya sudah sangat memprihatinkan. Menurut laporan itu, berat badan Sharon hanya tinggal 15 kg saja, sejak dinyatakan koma delapan tahun silam. Dan pada Sabtu, 1 Januari 2014 lalu Ariel Sharon sang penjagal sekurang-kurangnya 3,000 orang Palestina itu menghembuskan nafas terakhirnya di usia 58 tahun setelah 8 tahun koma.

Perlu di ketahui saat pemakaman berlangsung Gempa Bumi 3,5 SR mengguncang, mungkinkah bumi tidak menerima jasadnya. Wallahu Alam.

--------------------------------------------------------------

Semoga Artikel ini Bermanfaat!


Berita Terkait

<!DOCTYPE Html><html Lang=Just A Moment...
" class="img-fluid">

Just A Moment...

Berita Pangandaran Rabu, 15 Mei 2024
<!DOCTYPE Html><html Lang=Just A Moment...
" class="img-fluid">

Just A Moment...

Berita Pangandaran Rabu, 15 Mei 2024

Scroll to Top