Berita Pangandaran

Sejarah Peninggalan Jaman Penjajahan Jepang

Kamis, 07 Agustus 2014 14:31 WIB Redaksi 449
Sejarah Peninggalan Jaman Penjajahan Jepang

Kalipucang - Rupanya, di Kabupaten Pangandaran banyak terdapat peninggalan zaman penjajahan Jepang. Hal itu terlihat tidak hanya gua yang ada di cagar alam tetapi ma­sih banyak lagi yang belum tergali dan masih menyimpan misteri, baik dari sisi sejarah maupun dari cerita mitos sekalipun.
Satu diantara bekas yang diduga peninggalan sejarah zaman Jepang yang belum diketahui pemerintah mau­pun masyarakat luas adalah rerentuhan bangunan yang warga sekitar menyebutnya Piadeu Monyet yang berada di gunung daerah Putra­pinggang Kecamatan Kali­pu­cang, tepatnya di belakang RM Bakar Ikan.
Ny Yayuk (42) pemilik RM bakar ikan menyebut, bangunan itu konon merupakan benteng pertahanan zaman penjajahan jepang. Sebelumnya kata dia benteng tersebut berada di dalam tanah atau semodel gua.
"Kata orang tua sih, di tempat itu ada lorong yang menuju bangker atau bangunan bawah tanah tapi ga tahu juga,"ungkapnya.
Yayuk mengaku kerap merasa ada yang anehnya di benteng tersebut. Bila malam kadang terdengar suara ramai seperti banyak orang. Kadang pula terlihat binatang biawak namun ekornya buntung bahkan kadang pula akunya "ngolebat" orang yang lewat.
"Sebelum rumah makan ini diperbesar ke bagian belakang, saya melihat paralon atu pipa air bergerak seperti ada yang menggerakan pa­dahal tidak ada orang,"tutur Ny. Yayuk seraya mengaku hal aneh lagi melihat ada anak kecil yang melarang membuat sumur di belakang tempat usahanya.
Terlepas benar atau tidak pengakuannya tersebut, Ya­yuk menilai alangkah lebih bijak apabila pemerintah mengggali sejarah rerentuhan bangunan tersebut. Lebih jauhnya kata dia, bisa dijadikan tempat wisata sejarah untuk pembelajaran pendidikan kepada anak.
"Ya boleh juga dijadikan wisata sejarah. Semakin banyak wisata sejarah, semakin mengenalkan rasa nasionalisme kepada anak-anak sejak dini. Itu pun kalau banggunan tersebut sudah diteliti dan benar peninggalan sejarah. Ma­kanya diharapkan pemerintah terjun untuk mene­litinya,"ujarnya.


Berita Terkait

<!DOCTYPE Html><html Lang=Just A Moment...
" class="img-fluid">

Just A Moment...

Berita Pangandaran Rabu, 15 Mei 2024
<!DOCTYPE Html><html Lang=Just A Moment...
" class="img-fluid">

Just A Moment...

Berita Pangandaran Rabu, 15 Mei 2024

Scroll to Top