Ciamis - Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, telah menyalurkan bantuan logistik kepada para korban yang diungsikan ke tempat yang lebih aman akibat kerusakan rumah dan trauma yang ditimbulkan oleh gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang melanda wilayah tersebut pada Sabtu (27/4). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Memet Hikmat, saat dihubungi melalui telepon genggamnya di Chiamis, Senin, mengatakan, "Ya, bantuan logistik berupa sembako, selimut, dan kasur telah disalurkan kepada seluruh pengungsi."

Setelah gempa bumi, pemerintah provinsi Ciamis melakukan inventarisasi daerah yang terkena dampak. Menurut laporan sementara, gempa bumi tersebut menyebabkan 47 rumah rusak ringan, 11 rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat. Selain itu, fasilitas pendidikan dan tempat kegiatan usaha juga mengalami kerusakan. Jumlah penduduk yang terdampak sebanyak 99 kepala keluarga atau 338 jiwa yang tersebar di 37 desa di 16 kecamatan, dengan jumlah pengungsi sebanyak 4 kepala keluarga dan 14 jiwa. Mereka diungsikan ke daerah sekitar atau ke tempat yang relatif aman jika terjadi gempa susulan. Korban gempa berasal dari Dusun Kertajaga, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Desa Penyingkiran, Kecamatan Ciamis, dan Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Desa Sukamaju, dan Desa Kalijaya di Kecamatan Banjaranyar, di mana masing-masing satu keluarga tercatat sebagai pengungsi.

Penjabat Bupati Chiamis, Enkas Sutisna, menyerahkan bantuan logistik, meninjau kondisi warga yang terdampak, dan menyampaikan keprihatinannya atas dampak bencana.

Beliau menghimbau masyarakat untuk tidak panik saat terjadi gempa bumi dan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap mitigasi bencana alam.

Ia menyebutkan evakuasi ke tempat terbuka atau berlindung di bawah meja sebagai hal yang dapat dilakukan saat terjadi gempa.

"Saya minta maaf atas nama pemerintah, tetapi ini adalah cobaan karena Anda tidak pernah tahu kapan bencana akan terjadi," katanya.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa gempa berkekuatan 6,2 skala Richter terjadi pada tengah malam hari Sabtu (27/4), dengan pusat gempa di 151 km sebelah barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Getaran gempa tidak hanya dirasakan di Garut, tetapi juga di daerah lain seperti Tasikmalaya, Bandung, Pangandaran, dan Ciamis.