Informasi Wisata

JABAL MAGNET MADINAH MENJADI DAYA TARIK JAMAAH

Minggu, 29 September 2013 20:53 WIB Redaksi 786
JABAL MAGNET MADINAH MENJADI DAYA TARIK JAMAAH

PANGANDARAN BEACH Direktur biro perjalanan haji plus dan umrah Qiblat Tour H. Wawan R. Misbach mengatakan, tempat wisata lain yang banyak dikunjungi adalah Jabal Magnet (Magnetic Hill) atau Gunung Magnet meskipun pemerintah Arab Saudi menutupnya karena khawatir terjadi musibah akibat mengunjungi tempat ini.

"Jabal Magnet terletak kira-kira 60 kilometer dari Kota Madinah dengan lokasi kanan kiri terdapat perbukitan. Kalau kita mengendarai mobil seperti tertarik magnet sehingga mobil bergerak lebih cepat, namun sebaliknya kalau melawan arus magnet membuat mobil terasa berat," kata Wawan di kantornya, Minggu (29/9/13).

Tempat wisata lain yang bersejarah adalah Masjid Quba yang dibangun pertama kali oleh Nabi Muhammad dan Abu Bakar sebelum mencapai Madinah. "Salat dua rakaat di Masjid Quba memiliki pahala setara dengan umrah asalkan memiliki wudu dari rumah atau hotel. Masjid Quba atau di Alquran disebut ussisa ‘alattaqwa ramai dikunjungi sehingga harus hati-hati dengan barang-barang berharga atau uang yang dibawa jemaah haji," katanya.

Selain itu, jemaah haji juga bisa mengunjungi Masjid Qiblatain atau dua kiblat karena nabi pada tahun ke-2 Hijriyah saat nabi sedang salat tiba-tiba diperintah Allah untuk mengalihkan kiblat salat dari Masjid Al Aqsa ke Masjidilharam. "Namun saat ini Masjid Qiblatain hanya memiliki satu kiblat ke Masjidilharam sehingga jangan sampai jemaah haji atau umrah mempraktekkan salat dengan dua kiblat," ujarnya.

Jemaah haji juga dapat berziarah ke Gunung Uhud dengan Bukit Rumaat (tempat nabi menempatkan para pemanah saat terjadi Perang Uhud pada 625 Masehi serta makan Syuhada Uhur termasuk makam paman Nabi Muhammad, Hamzah, yang syahid saat perang "Sisa-sisa perang lainnya yang bisa dilihat adalah perang parit atau Khandaq yang terjadi pada tahun 627 Masehi. Namun, dari tujuh pos pengamatan yang dijadikan masjid kecil kini hanya tinggal beberapa pos sebab yang lainnya sudah dituntuhkan," ujarnya.

Tak kalah menariknya apabila jemaah haji mengunjungi percetakan Alquran (Al Mujamma Al Malikul Fahd Lithibaatil Mushafi Asy-syarif) milik Kerajaan Arab Saudi yang menerbitkan mushaf Alquran dan mendistribusikannya ke seluruh dunia.

"Sebagai percetakan terbesar di dunia, Percetakan Raja Fahd telah mencetak kitab suci dengan terjemahan 44 bahasa, termasuk 23 bahasa di Asia, 10 bahasa di Eropa, dan 11 bahasa di Afrika. Semua mushaf Alquran dibagikan secara gratis," ujarnya yang menambahkan jemaah haji wanita tak boleh masuk ke areal percetakan, namun bisa membeli mushaf Alquran di toko milik percetakan.



Scroll to Top