Berita Pangandaran

Mari kita pilih pemimpin yang amanah yang tau keinginan Masyarakat Pangandaran

Senin, 09 Juni 2014 01:43 WIB Redaksi 535
Mari kita pilih pemimpin yang amanah yang tau keinginan Masyarakat Pangandaran

Sebentar lagi kita akan mengikuti pemilihan presiden 2014. Dan kita baru saja menyelesaikan pemilihan umum legislatif 2014 untuk menentukan wakil rakyat yang akan duduk di DPR. Sekarang memasuki tahapan pilpres, kita punya dua pasang capres dan cawapres yang akan bertarung di pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang dan di lanjutkan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Pangandaran
Siapaun pemimpin kelak, bagi rakyat tentu yang diperlukan adalah rakyat menjadi subjek, bukan objek bagi kebijakan pemerintahan kelak. Oleh karena itu, pemimpin yang diidamkan rakyat tentu saja pemimpin yang amanah, yang mengayomi seluruh rakyat negeri ini dari Sabang sampai Merauke, Papua.
Jadi, hasil pemilihan umum Presiden adalah terpilihnya seorang pemipin bangsa yang benar benar merupakan pilihan rakyat yang akan menentukan nasib rakyat. Hal itu berarti jika rakyat ingin mengubah nasibnya sejak sekarang, harus bisa menentukan pilihan pada calon pemimpin yang memang bisa diharapkan dapat mengubah nasib rakyat. Sesuai dengan Alquran Surat Arrad ayat 11′yang artinya :"sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri mengubahnya".
Di negeri demokrasi seperti Indonesia, pemilu bisa berarti suatu upaya mengubah nasib rakyat. Misalnya dari miskin menjadi tidak miskin lagi, susah menjadi senang yang pada gilirannya seperti yang dicita citakannya, menjadi sejahtera. Rakyat tinggal memilih calon pemimpin mana yang kira kira kelak berbuat untuk rakyat bukan untuk kekuasaan.
Saat ini bangsa Indonesia mengalami ujian dan cobaan yang luar biasa. Mulai dari melambungnya harga sembako, banyaknya bencana alam yang terjadi, DPR yang mementingkan kepentingan pribadi, dan lain-lainnya. Oleh karena itu sangat dibutuhkan seorang pemimpin negara yang amanah atau dapat dipercaya. Karena pemimpin yang amanah akan lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya. Di sini timbul pertanyaan, pemimpin yang bagaimana yang amanah itu? Pasti jawaban setiap individu akan berbeda-beda. Nah, menurut saya kriteria calon presiden 2014 yang amanah itu sebagai berikut :
Jujur berarti berkata apa adanya tanpa menambah ataupun menguranginya. Seorang calon Presiden harus jujur tentang apapun, jadi tidak perlu ada yang ditutup-tutupi. Sehingga rakyat bisa mengetahui apa yang terjadi pada negara. Kalau Presiden jujur, rakyat pasti akan jujur juga.
Beriman dan Bertaqwa Beriman berarti percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Dan bertaqwa berarti selalu senantiasa menjalankan perintah Tuhan. Yang pasti seorang calon Presiden harus beragama dan patuh dengan agamanya. Jika seorang beriman dan bertaqwa, pasti akan menghindari perbuatan dosa.
Bertanggung Jawab Harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diemban sebagai seorang pemimpin negara. Yang berarti harus siap menerima apapun tugas sebagai seorang Presiden. Sehingga tidak akan meninggalkan tugas yang seharusnya dilakukan. Jadi tugas itu akan selalu tuntas atau terselesaikan.
Adil dan Bijaksana Adil artinya tidak berat sebelah. Seorang calon Presiden itu harus adil terhadap rakyatnya. Maksudnya tidak membedak-bedakan siapapun. Karena di mata Tuhan, manusia itu sama. Selain itu, harus bijaksana dalam mengambil keputusan. Harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk bagi rakyatnya.
Anti Korupsi Nah, saat ini KPK sedang giat-giatnya memberantas korupsi. Seharusnya bukan hanya pihak-pihak tertentu saja yang memberantas korupsi. Presidenpun harus ikut andil dalam memberantas korupsi. Jadi,calon Presiden harus memiliki sifat anti korupsi.
Sederhana Di sini maksudnya, calon Presiden itu harus yang terbiasa hidup sederhana. Yang berarti hidup tidak berlebih-lebihan. Meskipun nantinya segala fasilitas telah terpenuhi. Hal ini untuk memberikan contoh kepada rakyatnya. Sehingga memperkecil adanya kecemburuan sosial di kehidupan rakyat.
Suka Bersedekah Agar dicintai oleh rakyatnya,calon Presiden harus selalu bersedekah. Karena dengan bersedekah akan membantu rakyat ekonomi rakyat. Bersdekah tidak akan membuat seseorang menjadi miskin, tetapi dengan bersedekah akan menambah rejeki. Rakyat akan meniru sikap pemimpinnya.
Berwawasan Luas Untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, maka seorang calon Presiden harus memiliki wawasan yang luas. Misalnya, menguasai beberapa bahasa asing. Sehingga tidak ada kesulitan komunikasi dengan pemimpin negara lain. Bukan hanya untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, wawasan yang luas akan membantu Presiden untuk memecahakan masalah yang ada di negara.
Disiplin Disiplin berarti patuh pada waktu dan tata tertib yang berlaku. Kunci seorang yang sukses itu salah satunya dikarenakan dia selalu disiplin dalam segala hal. Demikian juga dengan calon Presiden harus selalu disiplin dalam segala hal. Untuk memajukan negaranya. Kalau Presiden tidak disiplin, maka tugas tidak akan terselesaikan dengan tepat waktu dan negara tidak akan maju dalam segala hal.
Ramah Ramah artinya baik hati dan mudah bergaul. Adakalanya seorang yang telah meraih kesuksesan dia merasa hebat dan sombong. Dan menganggap orang di sekitarnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Jika sifat seperti ini dimiliki oleh seorang calon Presiden, maka nantinya dia tidak akan memperhatikan kehidupan rakyatnya. Untuk mengatasi hal tersebut, calon Presiden haruslah orang yang ramah dengan siapapun. Karena dengan keramahan akan lebih dekat dengan rakyat.
Berwibawa Calon Presiden haruslah memiliki wibawa. Karena jika seseorang memiliki wibawa, maka ia akan dihormati dan disegani oleh rakyatnya. Fatal akibatnya jika seorang calon Presiden tidak memiliki wibawa, maka kelak tidak ada yang hormat dan segan dengannya.
Mampu Menjadi Motivator Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator :
a.Memiliki kepedulian kepada orang lain
b. Mampu menjadi pendengar yang baik
c. Mengajak kepada kebaikan
d. Mampu meyakinkan oranglain
e. Berusaha mengerti keinginan orang lain.
Di dalam riwayat agama islam, tokoh yang mendekati kriteria seperti di atas adalah pada saat kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddiq. Kita dapat mengambil pelajaran dari sikap dan keteladanan Abu Bakar yang tidak rakus terhadap harta kekayaan. Meski ia adalah seorang khalifah, namun tetap memilih hidup sederhana demi menjaga amanah.
Inilah sikap keteladanan dari seorang pemimpin sejati yang perlu ditiru oleh para pemimpin bangsa kita. Perilaku pemimpin, memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan masyarakat. Terlebih, bangsa Indonesia memiliki karakteristik masyarakat yang paternalistik yang rakyatnya berorientasi ke atas.
Apa yang dilakukan pemimpin akan ditiru oleh rakyatnya, baik perilaku yang baik maupun yang buruk. Maka hendaknya para pemimpin memberi teladan untuk hidup secara wajar agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
Kira-kira ada apa tidak ya calon Presiden 2014 yang memenuhi 12 kriteria yang saya sebutkan di atas? Semoga saja ada yang mendekati kriteria tersebut. Kalau ada, pasti Negara Indonesia akan makmur dan sentosa.
Di negeri demokrasi seperti Indonesia, pemilu bisa berarti duatu upaya mengubah nasib rakyat. Misalnya dari miskin menjadi tidak miskin lagi, susah menjadi senang yang pada gilirannya seperti yang dicita citakannya, menjadi sejahtera. Rakyat tinggal memilih calon pemimpin mana yang kira kira kelak berbuat untuk rakyat bukan untuk kekuasaan.
Di sini berarti memilih calon presiden adalah menentukan nasib setidaknya lima tahun ke depan. Hanya pemimpin yang diketahui sepak terjang (track record) nya yang tentunya layak untuk dipilih oleh rakyat karena calon pemimpin itu benar benar aspiratif dan dekat dengan rakyat. Dengan demikian, sang pemimpin menyatu dengan rakyat, bukan berjarak apalagi diberi jarak atas nama tugas negara yang membuatnya berjarak dengan rakyat. Bukankah mereka dulu ketika kampanye selalu dekat dengan rakyat?
Lalu, apakah partai politik bisa memberikan calon presiden sebagai pemimpin yang amanah sesuai kehendak rakyat?
Tidak mudah menjawabnya. Sebab, rakyat yang memilih wakilnya melalui pemilihan umum legislatif adakalanya tidak lagi memilih calon pemimpin yang diajukan oleh partai politik. Tetapi, prinsipnya rakyat harus menentukan pilihan yang setidaknya dianggapnya sesuai dengan keyakinannya atau akidahnya.
Sebagaimana telah saya kemukakan di atas, sosok pemimpin akan sangat menentukan, sedangkan faktor lain hanya faktor yang mendukung calon pemimpin itu dipilih oleh rakyat. Kiranya lebih penting lagi bagi calon pemimpin adalah komitmen terhadap aturan baik mengacu pada kehidupan nasional maupun religiusitas. Acuannya adalah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yakni sidiq, amanah, tabligh dna fathanah.
Hal ink akan tercermin dari sepak terjangnya selama ini, apakah dia memang sidiq, amanah, tabligh dan fatanah. Kejujuran, memegang teguh janji, kemudian menyampaikan segala sesuati yang berkaitan dengan kemaslahatan orang banyak dan fatanah, itu seharusnya menjadi pakaian bagi seorang pemimpin nasional tersebut. Ini akan mencegah pemimpin dari perbuatan yang pada intinya berupa penyelewengan.
Akhirnya, seorang pemimpin diharuskan berilmu dan mempunyai keberanian yang tegas. Keduanya akan membuat karakter pemimpin itu menjadi panutan bagi rakyatnya. Semoga pilpres nanti bisa melahirkan pemimpin yang amanah bukan yang hanya tidur saat bahas soal rakyat.
Catatan: Persiden disini di analogikan sebaai kepala/pimpinan/pemimpin/raja
by;viva.c0m



Scroll to Top