Cilakapu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilakapu, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi, seiring dengan kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berlangsung hingga 10 Januari 2024.

"Menurut prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, kejadian cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan kemungkinan disertai petir dan angin kencang dapat terjadi hingga 10 Januari mendatang," ujar Budi Sechawan, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilakapu di Cilakapu, Kamis. Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi sejak akhir Desember lalu telah menyebabkan genangan air di Kawanganten dalam beberapa hari terakhir dan pohon-pohon tumbang di banyak tempat.

Selain itu, hujan deras pada hari Rabu (1 Maret) menyebabkan longsor pada tebing setinggi lima meter dan menutup jalan penghubung antar pemukiman di Desa Ujungbarang, Kecamatan Majenang. Sehubungan dengan hal tersebut, ia mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi tersebut. "BPBD Cilacap juga telah memberikan peringatan kepada aparat di daerah rawan bencana hidrometeorologi," kata Budi. Secara terpisah, Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Tunggul Wulung, Cilacap, mengatakan bahwa berdasarkan hasil prakiraan, pada awal Januari 2024, wilayah Jawa Tengah bagian selatan, terutama di Banjarnegara, Pulbaringa, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen ( Burling Maskembu), menyatakan bahwa curah hujan merata.

Dia mengatakan bahwa daerah Barlin Maskeb juga menerima hujan ringan hingga sangat lebat hampir setiap hari.

Ia juga memberikan contoh hasil pencatatan curah hujan, dimana pada hari Rabu (1 Maret) tercatat 114 mm per hari di stasiun curah hujan Chipari, Kabupaten Chirakapu dan 110 mm per hari di stasiun curah hujan Kaligending, Kabupaten Kebumen.
Ia mengatakan bahwa curah hujan 100-150 mm per hari tergolong sangat tinggi, sementara daerah-daerah lain tergolong hujan ringan (0,5-20 mm per hari) hingga hujan lebat (50-100 mm per hari). "Kita perlu mewaspadai kemungkinan curah hujan lebat di masa mendatang, yang diprakirakan masih akan berlangsung hingga 10 Januari 2024 dan dapat berdampak pada terjadinya bahaya hidrometeorologi," kata Tegu.