Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan pasokan elpiji bersubsidi ukuran 3 kg di pasaran mencukupi karena sudah diajukan penambahan alokasi sebelumnya. "Kalau sekarang ini ada kesulitan untuk mendapatkan elpiji bersubsidi, itu karena sebelumnya ada dua hari libur dan tidak ada distribusi ke berbagai pangkalan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andy Imam Santosa di Kudus, Rabu. Ia mengakui bahwa setelah melakukan pengecekan di beberapa pangkalan, stok elpiji bersubsidi memang kosong. Namun, ada satu pangkalan yang mendapatkan jatah dari distributor.

Ia mengatakan bahwa jatah subsidi ini akan kembali normal mulai hari Rabu (13/3) karena masa libur hanya berlangsung selama dua hari, yaitu Senin (11/3) dan Selasa (12/3). Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir akan ketersediaan elpiji 3 kg. Selain itu, Dinas Perdagangan Kudas mengajukan tambahan alokasi 5% untuk menghadapi puasa dan lebaran 2024.



Pengalaman di masa lalu menunjukkan adanya peningkatan permintaan LPG bersubsidi selama puasa dan Lebaran. Untuk itu, lanjut dia, perlu diantisipasi dengan menjamin ketersediaan LPG di pasar. Sementara itu, kuota LPG 3 kg yang dibutuhkan oleh Provinsi Kudus pada tahun 2024 adalah sebesar 30.000 ton atau 10 juta tabung, meningkat dibandingkan dengan kuota tahun sebelumnya.

Untuk memastikan bahwa program subsidi tetap tepat sasaran, Dinas Perdagangan Kudus juga mengeluarkan pemberitahuan kepada agen LPG di Kudus, yang menginstruksikan mereka untuk memprioritaskan pembelian gas LPG bersubsidi 3 kg untuk masyarakat miskin.

Masyarakat yang lebih mampu disarankan untuk membeli elpiji nonsubsidi, yang tersedia dalam ukuran 5,5 kg dan 12 kg.