JAKARTA - Pemerintah India telah mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi tarif pajak impor kendaraan listrik untuk perusahaan mobil yang berkomitmen untuk berinvestasi setidaknya USD 500 juta atau sekitar R7,8 triliun di negara tersebut. Kebijakan yang diumumkan di surat kabar Indian Express hari Selasa ini juga menetapkan persyaratan bagi produsen kendaraan listrik untuk membangun fasilitas produksi dalam waktu tiga tahun.

"Kami ingin perusahaan-perusahaan global datang ke India. Kami yakin bahwa India akan menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik global, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perdagangan," ujar Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal.



Perusahaan-perusahaan yang memenuhi persyaratan akan diizinkan untuk mengimpor kendaraan listrik dalam jumlah terbatas. Kendaraan-kendaraan ini akan dikenakan potongan harga sebesar 15% jika harganya di atas 35.000 dolar AS.

Saat ini, India memberlakukan pajak impor kendaraan antara 70% dan 100% tergantung pada harga kendaraan.

Di bawah kebijakan baru ini, kendaraan listrik dengan pajak rendah akan diizinkan untuk diimpor hingga lima tahun hingga jumlah kendaraan yang diimpor mencapai 8.000 unit per tahun.

Kebijakan ini merupakan kabar baik bagi Tesla yang ingin memasuki pasar kendaraan listrik India. Produsen mobil asal Amerika Serikat ini telah mengunjungi India dalam beberapa kesempatan dan bosnya, Elon Musk, diketahui telah bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, tahun lalu.

Selain untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di India, Goyal mengatakan bahwa kebijakan penurunan tarif bea masuk ini juga bertujuan untuk membuat kendaraan listrik lebih terjangkau bagi masyarakat dan berkontribusi pada tujuan pemerintah untuk mengurangi impor minyak. Saat ini, pasar kendaraan listrik India masih kecil namun terus berkembang, dengan pasar domestik yang didominasi oleh produsen lokal Tata Motors.

Pada tahun 2023, kendaraan listrik menyumbang 2% dari total penjualan kendaraan di India, dan Pemerintah India bertujuan untuk meningkatkan angka ini menjadi 30% pada tahun 2030.

Selain Tesla, produsen kendaraan listrik Vietnam, VinFast, juga diketahui berencana untuk menginvestasikan USD 2 miliar atau setara dengan Rs 31,4 triliun di India. Perusahaan ini juga telah memulai pembangunan pabrik di Tamil Nadu.

Binfast juga telah meminta pemerintah India untuk mengurangi bea masuk kendaraan listrik selama dua tahun agar konsumen dapat mengenal produknya terlebih dahulu saat pabrik di India memproduksi mobil-mobil baru.